Aku Berfikir, Maka Aku Ada

Tuesday, October 25, 2016

Pengertian Perencanaan dan Desain Pembelajaran PAI

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiringdenganberkembangnyapendidikandansistempendidikan di Indonesia, seluruhelemenmasyarakat, utamanya yang terkaitlangsungdenganpendidikandituntutuntuklebihkreatifdanprofesionaluntukmengembangkanpendidikan.Selainitu, parapelakupendidikanjugadiharapkansesuaidenganprosedur yang telahditetapkanbersamasesuaidengankebutuhandantantanganpendidikan.
Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tangtangan – tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, maka muncullah cara atau metode yang disebut perencanaan dan desain pembelajaran yang diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar mengajar, dan khususnya yang berkaitan dengan pendidikan agama islam.
Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian perencanaan, desain-desain pembelajaran yang tujuannya untuk mempermudah dalam prosese belajar mengajar.
B.     RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang di atasmakarumuskanmasalahdalammakalahiniadalahsebagaiberikut:
1.      Apa Pengertianperencanaanpembelajaran?
2.      Apapentingnyaperencanaanpembelajaran?
3.      Apa Pengertiandesainpembelajaran?
4.      Apahubunganperencanaandandesainpembelajaran?
5.      Apasaja model-model desainpembelajaran?
6.      Apasajarambu-rambupembelajaran?
7.      Apasajafungsiperencanaandandesainpembelajaran?
C.    TujuanPembahasan
Berdasarkanrumusanmasalah di atasmakatujuanpembahasandalammakalahiniadalahsebagaiberikut:
1.      Untuk mengetahui Pengertianperencanaanpembelajaran
2.      Untuk mengetahuipentingnyaperencanaanpembelajaran
3.      Untuk mengetahui Pengertiandesainpembelajaran
4.      Untuk mengetahui hubunganperencanaandandesainpembelajaran
5.      Untuk mengetahui model-model desainpembelajaran
6.      Untuk mengetahui Rambu-rambudesainpembelajaran
7.      Untuk mengetahui fungsiperencanaandandesainpembelajaran









BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian perencanaan pembelajaran
Pengertian perencanaan pembelajaran dilihat dari termonologinya perencanaan terdiri dai dua kata, yakni kata perencanaan dan kata pembelajaran. Untuk memahami perencanaan pembelajaran maka kita harus memahami dari dua kata tersebut.
Pertama, perencanaan berasal dari kata rencana  yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yng lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkahyang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ely (1979) mengatakan bahwa perencanaan itu pada dasarnya adalah suatu proses dan cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan. Pendapat ini menggarkan bahwa suatu perencanaan membutuhkan terget yang akan dicapai, atau yang sebagaimana diisyaratkan oleh Ely dengan kata “hasil”  yang harus dicapai. Cunningham mendefinisikan bahwa perencanaan yaitu, menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi-imajinasi dan asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan urutan kegiatan yang diperlukan dan prilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.[1]
Dari pendapat diatas, setiap perencanaan minimal memiliki empat unsur:
1.      Adanya tujuan yang harus dicapai (visi)
2.      Adanya strategi untuk mencapai tujuan (misi)
3.      Sumber daya yang dapat mendukung
4.      Implementasi setiap keputusan[2]
Tujuan yang harus dicapai (visi) merupakan arah yang harus dicapai. Agar perencanaan dapat disusun dan ditetapkan dengan baik, karna itu tujuan harus dirumuskan dalam bentuk sasaran yang kongkrit dan terstruktur.
Strategi untuk mencapai tujuan (misi) berkaitan dengan ketetapan suatu keputusan yang harus dilakukan oleh seoran perencana, misalnya keputusan tentang waktu pelaksanaan dan jumlah waktu yang diperlikan untuk mencapai tujuan.
Penetapan sumber daya yang diperlukan nruk mencapai tujuan, didalamnya meliputi penetapan sarana dan prasarana, anggaran biaya ang cukup untuk mencapai tujuan.
Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber daya. Untuk melihat serta menilai efektifitas suatu perencanaan dapat diliat dari implementasinya.
Dari empat unsur minimal untuk mencapai tujuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa suatu perencanaan bukanlah iming-iming saja atau imajinasi atau hanya angan-angan yang sifatnya sutu khayalan belaka dan tersimpan dalam benak seseorang. Perencanaan adalah sutu awal dari semua proses suatu pelaksanaaan kegiatan yang rasional.
Kedua, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala kemampuan siswa yang mempunyai potensi dari minat, bakat dan kemampuan siswa itu sendiri. Atau potensi yang berada bukan berasal dari dalam diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar yang memadai.
Dalam kegiatan belajar mengajar ada suatu peristiwa yang sering terjadi, ketika guru menerangkan pelajaran didepan siswa banyak siswa yang tidak mendengarkan keterangannya, mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri, ada yang bergurau, ada yang tidur, ada juga yang melamun, namun guru tidak menghiriraukan apa yang dilakukan oleh siswnya. Bagi guru yang demikian, yang penting mereka masuk guru juga masuk dan guru sudah menerangkan meterinya, tidak peduli mereka mengerti atau tisdak. Hal tersebut tidak bisa dikatan sebagai pembelajaran, kaena guru tidak kerjasama dengan guru dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
Kemudian, apakah makna dari kedua konsep tersebut? Dapat disimpulkan dari keterangan diatas bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses penganbilan keputusan hasil berfikir rasionaltentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pembelajaran tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajra yang ada.
B.       Pentingnyaperencanaanpembelajaran
Eropaadalahtempat paling top kalaumasalahsepak bola, selainpemain-pemainnyaseringdiliputoleh public. Walaupunpemain-pemainnyaprofisionaldalammengolah bola tapimerekatetapbertumpupadapelatih, pelatih yang profisionalharusmempunyairencanabagaimantimnyabisamemenangisuatupertandingan, tidakmengecewakansporterataubahkanbisameraihtrofi.
Apakahdalampembelajaranmasihdiperlukanperencanaan? Wajib.Seorang guru wajibmempunyarencanauntukbisamenggapaitujuan.Mengapaperencanaadiperlukandalampembelajaran?Hal inidisebbabkan.
Pertama, sejarahtelahmembuktikanbahwasejakzamankunoparaahlifilsafatdanpendidikansudahmemilikigagasanperancanaanpendidikan yang bersifatmurnispekulatif.Plato pernahmengungkakandalambukunya, Republik, membuatsuaturencanapendidikanbisamemenuhikebutuhankepemimpinandankebutuhanpolitik Negara.[3]
kedua, suatu proses belajarmengajarpastimempunyaitujuan (visi). sebaimana yang telah kami sebutkandiawalbahwaperencanaan minimal mempunyaiempatunsurdan yang pertamaadalahvisi. Dalampembelajaran, tidaksemua guru samametodepembelajarannya, karnemerekamenyesuaikandenganrencana yang merekamilikisendiri, ada yang ceramah, adajuga yang menganalisismasalah, karnaitusemakinkomplekstujuan yang harusdicapaimakasemakinkompleksjugaparancanaannya.
Ketiga, pembelajaranadalah proses kerjasamaantrasiswadan guru. Guru tidakadagunanyajikatidakadasiswanya, begitujugadengansiswa, siswatidakakanmendapatkanapa-apakalautidakadagurunya, apalagibaisiswa yang sepenuhnyamemerlukanseorang guru. Guru adalahpengelolapelajarandansiswaadalah yang dikelola, karnaituperanseorang guru dansiswasangatpentingdalamsuaupembelajaran. Dalampentingnyapembelajaran guru harusmerencanakantujuan yang harusdicapaiolehsiswadanjuga guru harusmerencanakanapa yang sebaiknyadiperankanolehdirinyasebagaipengelolapembelajara.
C.      Pengertian desain pembelajaran
Ada beberapa pengertian tentang desain pembelajaran, salah satunya sebagaimana yang diungkapkan oleh Herbert Simon (Dick dan Cerey, 2006), yang mengartikan bahwa dsain pembelajaran adalah proses untuk memcahkan permasalaha. Sedangkan tujuannya adalah untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah imformasi yang sudah tersedia.[4]
Dengan menggunakan desain orang bisa lebih mudah untuk melakukan langkah-langkah yang terstruktur serta sistematis dalam memecahkan persoalan yang dihadapi. Dengan demikian suatu desain pada dasarnya adalah suatu proses yang bersifat linier yang diawali denagn penentuan kebutuhan, mengembangkan perencanaan untuk merespon kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan tersebut diujicoba yang akhirnya dilakukan evaluasi untuk menghasilkan tentang efektivitas rangcangan desai yang telah disusun. Sebagaimana yang telah digambarkan oleh Sambaugh (2006) seperti dibawah ini.
 




Gambar 2.1
Sejalan dengan pengertian diatas, Gegne (1992) menjelaskan bahwa desain pembelajaran disusun untuk membantu proses belajar siswa, baik yang jangka pendek/ segera atau yang jangka panjang.[5]
MenurutBriggsDesainpembelajaranadalahRencanatindakan yang terintegrasimeliputikomponentujuan, metodedanpenilaianuntukmemecahkanmasalahataumemenuhikebutuhan.
Pendapat yang lebih spesifik dikemukakan oleh Gentry (1994), desain pembelajaran adlah proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan teknik untuk mencapai tujuan dengan menggunakan media yang dapat digunakan untuk efektifitas pancapaian tujuan.[6]
Dari perbedaan tentang pengertian desain diatas dapat kita simpulkan, desian berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa untuk memahami suatu materi pambelajaran agar mendapatkan hasil yanh diharapkan, serta menggunakan strategi atau metode, teknik media yang dapat bermanfaat serta teknik evaluasi untuk menentukan hasil pencapaian tujuan.
D.      Hubunganperencanaandandesainpembelajaran
Perencanaanpembelajaranberbedadengandesainpembelajaran, namunkeduanyamempunyaihubungan yang sangaterat. Perencanaanadalahpembelajaran yang disusununtukkebutuhan guru.Dengandemikianperencanaanmerupakanpenterjemahankurikulumsekolahkedalamkegiatanpembelajarandidalamkelas.Perencanaanadalah program yang bisadilakukansetiaphari, setiapbulanatausetengahtahusekaliataubahkansetahunsekali.seperti proses belajarmengajar, ulanganmingguan, UTS dan UAS. Sedangkandesainlebihditekankanpadaprosasmerancang program pembelajaranuntukmembantu proses belajarsiswa.
E.       Model-model desainpembelajaran
Kami sudahmenjelaskandiawalbahwaPerencanaanadalahpembelajaran yang disusununtukkebutuhan guru.Dengandemikianperencanaanmerupakanpenterjemahankurikulumsekolahkedalamkegiatanpembelajarandidalamkelas.Sedangkandesainlebihditekankanpadaprosasmerancang program pembelajaranuntukmembantu proses belajarsiswa.
Banyak model desainpembelajaran yang dikembangkanolehparaahli, diantaranyaadalahmodel PengembanganDesainPembelajaranmenurutBanthyseperti yang kami sebutkandibawahini:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXJU4dGpDQW9OEjC4OdYFQ5ztfq3O-iWcmKz1EZPMT1150B65UhSVoSKbcUMxZ3iqii5wVZfV8zX1pt9_AdWAQyadSatMHS8-nA-iHcGLX3EY2gDI4Y7IBPF5q5_c4Puy5aIaHR0FgMNQ/s320/1.JPG
                                    Gambar 2.2
Pada model pengembangandesainpembelajaranmenurutBanathyterdapatenamtahapan, yaitu:
Tahap 1: MerumuskanTujuan (Formulate Objectives)
Tahap2 :MengembangkanTes (develop test)
Tahap3 :MenganalisisKegiatanBelajar (analyze learning task)
Tahap4 :MendesainsistemInstruksional (design system)
Tahap5 :MelaksanakanKegiatandanMengetesHasil
Tahap6 :Mengadakanperbaikan (change to improve)
F.       Rambu-rambupembelajaran
Rambu – rambu yang dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria, dan langkah – langkah pemilihan, perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.
G.      Fungsi perencanaan dan desain pembelajaran
Fungsi perncanaan dan desain pembelajaran diantaranya ialah :
1.         Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuansertamelalui proses yang matangdanakanterhindardarikeberhasilan yang bersifatuntungan.
2.         Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan sebagaialatuntukmemecahkanmasalah.
3.         Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid dansebagaisumberbelajar yang tepat.
4.         Sebagai strukturpembelajarandanpembelajaranakanberjalandengansistematis.













BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.      Pengertianperencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir rasionaltentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu.
2.      Pentingnyaperencanaanpembelajarandilihatdaritigaaspek, yang pertamasejarahtelahmembuktikan. Yang kedua, adanyatujuan (visi) dan yang ketiga, proses kerjasama guru danmurid
3.      PengertiandesainpembelajaranmenurutHerbert Simon (Dick dan Cerey, 2006), adalah proses untuk memcahkan permasalaha.[7]
4.      HubunganperencanaandengandesainpembelajaranadalahPerencanaandisusununtukkebutuhan guru. Sedangkandesainlebihditekankanpadaprosasmerancangprogrampembelajaranuntukmembantu proses belajarsiswa.
5.      Pada model pengembangandesainpembelajaranmenurutBanathyterdapatenamtahapan, yaitu:
Tahap 1: MerumuskanTujuan (Formulate Objectives)
Tahap2 :MengembangkanTes (develop test)
Tahap3 :MenganalisisKegiatanBelajar (analyze learning task)
Tahap4 :MendesainsistemInstruksional (design system)
Tahap5 :MelaksanakanKegiatandanMengetesHasil
Tahap6 :Mengadakanperbaikan (change to improve)
6.      Rambu-rambupembelajaranberisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria, dan langkah – langkah pemilihan, perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran
7.      Fungsi perncanaan dan desain pembelajaran diantaranya ialah :
a)      Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuansertamelalui proses yang matang
b)      Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan sebagaialatuntukmemecahkanmasalah
c)      Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid dansebagaisumberbelajar yang tepat.
d)     Sebagai strukturpembelajarandanpembelajaranakanberjalandengansistematis.
B.       Saran
“Al-Insanmahallu al-khoto’ wa an-nisyan” itulahbunyihadist yangselalu kami ingatketikamengerjakantugasdaridosen.Walaupun kami adalahmanusia yang sudahtermaktubdalamhaditstersebuttapi kami tetapberusahamengerjakantugasinisemaksimalmungkin, karnainilah kami, kami hanyalahmanusiabiasa yang tidakakanterhindardarikesalahandandosa.



DAFTAR PUSTAKA
PidartMade a, PerencanaanPendidikanParsipatori, (Jakarta, : PT AsdiMahasatya, 2005, ) Cet III
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, perencanaan dan desain sistem pembelajaran,{Jakarta : Kencana Prenada Medi Group 2008)
Su’ududinSyaefuddin, Med., Ph.D. PerencanaanPendidikan (Bandung, PT. RemajaRosdakarya 2011)










[1] Made Pidarta, PerencanaanPendidikanParsipatori, (Jakarta, : PT AsdiMahasatya, 2005, ) Cet III, Hal. 1

[2]Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, perencanaan dan desain sistem pembelajaran,{Jakarta : Kencana Prenada Medi Group 2008) hal. 24
[3]UdinSyaefuddinSu’ud, Med., Ph.D. PerencanaanPendidikan (Bandung, PT. RemajaRosdakarya 2011) halaman 30
[4]Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, perencanaan dan desain sistem pembelajaran,{Jakarta : Kencana Prenada Medi Group 2008) hal 65
[5]Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, perencanaan dan desain sistem pembelajaran,{Jakarta : Kencana Prenada Medi Group 2008) hal 66
[6]Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, perencanaan dan desain sistem pembelajaran,{Jakarta : Kencana Prenada Medi Group 2008) hal 67
[7]Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, perencanaan dan desain sistem pembelajaran,{Jakarta : Kencana Prenada Medi Group 2008) hal 65

0 komentar:

Post a Comment