Aku Berfikir, Maka Aku Ada

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Kami

Mohon Dikomentar Jika Ada Kesalahan.

Pedoman Utama

Bacalah Al-Quran jika Sedang Menghadapi Masalah.

Pedoman Kedua

Carilah Ilmu, Karna itu Wajib Bagimu.

Pedoman Ketiga

Cintailah Orang Sholih.

Aku Berfikir Maka Aku Ada

Berfikirlah Sebelum Fikiran Itu Hilang.

Saturday, September 3, 2016

Sejarah K. Hasyim : Ingin Mengaji Tapi Malah Mengabdi



KH Mohammad Hasyim Asy'ari















Biografi KH Mohammad Hasyim Asy'ari. Biasa disebut KH Hasyim Ashari beliau dilahirkan pada tanggal 10 April 1875 atau menurut penanggalan arab pada tanggal 24 Dzulqaidah 1287H di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan beliau kemudian tutup usia pada tanggal 25 Juli 1947 yang kemudian dikebumikan di Tebu Ireng, Jombang, KH Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama yaitu sebuah organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. KH Hasyim Asyari merupakan putra dari pasangan Kyai Asyari dan Halimah, Ayahnya Kyai Ashari merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. KH Hasyim Ashari merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara. Dari garis keturunan ibunya, KH Hasyim Ashari merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang). dari Ayah dan Ibunya KH Hasyim Ashari mendapat pendidikan dan nilai-nilai dasar Islam yang kokoh.
KH Hasyim pernah mondok dipondoknya syaikhona kholil bangkalan. keinginannyauntuk menambah ilmu sangat kuat, apalagi syaikhona kholil terkenal kawaliannya dan sangat mahir dalam semua kajian ilmu terutama ilmu gramatikal bahasa arab melalui Alfiahnya. ketika mondok dibangkalan, beliau sekan dipermainkan oleh syaikhona kholil. hasyim muda tidak pernah mengenyam pendidikan sedikitpun sebagaimana santri-santri yang lain. disetiap ia ingin mengaji pasti gurunya memerlukan bantuannya.
Menurut sejaran, ketika ia sudah berniat untuk berangkat mengahdiri majlis pengajian dan beliau menempat dirinya lurus dengan sang guru (syaikhona kholil) pas berada didepannya. ketika sang guru datang.
"Syim, nyai mu ingin mandi tapi air dibak mandi sedang kosong, tolong kamu isikan airnya" kata sang guru.
"enggeh kyai" kata Hasyim muda, tanpa ada penolakan sedikitpun.
setelah bak mandi terisi penuh, Hasyim muda bergagas kemajlis pengajian, namun ketika Hasyim sudah berada didepan gurunya, pengajian sudah ditutup.
"sampai disini pengajian kita, ila akhirihi, wallahu a'lam bis-showab, al-fatihah" kata sang guru.
semua santri serentak membaca fatiha, begitu juga dengan hasyim muda.
tidak sedikitpun Hasyim muda mendapatkan pelajaran pada waktu itu. dia hanya mendapatkan fatihah akhir dari pelajaran.
keesokan harinya beliau juga bergegas berangkat lebih awal dann duduk persis didepan sang guru, namun ketika gurunya datag.
"Syim, nyai mu ingin masak nasi tapi didapur tidakk ada kayunya, tolong kamu carikan kayu" kata sang guru.
"enggeh kyai" kata Hasyim muda, tanpa ada penolakan sedikitpun.
setelah tempat penyimpanan kayu bakar sudah penuh, Hasyim bergegas kemajlis pengajian, namun tetap seperti hari sebelumnya, ketika Hasyim muda berada didepan gurunya pengajian sudah ditutup.
"sampai disini pengajian kita, ila akhirihi, wallahu a'lam bis-showab, al-fatihah" kata sang guru.
semua santri serentak membaca fatiha, begitu juga dengan hasyim muda.
kesekon harinya Hasyim muda tetap bergegas ketempat pengajian dan berada didepan sang guru, tetap seperti sebeumnya, ketika gurunya datang.
"Syim, cincin nyai mu jatuh di wc coba kamu carikan" kata sang guru.
"enggeh kyai" kata Hasyim muda, tanpa ada penolakan sedikitpun.
Beliau mulai mencarinya, tidak usah dibayangkan. konon wc pada waktu itu tidak seperti sekarang. kalau dulu itu tampatnya seperti sumur dan hanya ditutup du kayu diatasnya. tidak usah dibayangkan juga jiga kita makan terong seperti apa keluarnya, atau kita makan sesuatu yang keras misalnya batu, paku, besi, jambu seperti apa juga keluarnya. walaupun tempat itu adalah separuh dari neraka dengan berbagi hewan didalamnya, cacing, ulat, lalat, nyamuk, tetapi beliau tetap mencarinya dan akhirnya cincin itu bisa ditemukan oleh Hasyim muda.
setelah dia membersihkan badannya dengan air telaga sumur, beliau bergegas kemajlis pengajian, namun tatap seperti hari sebelumnya, ketika beliau berada didepan sang guru.
"sampai disini pengajian kita, ila akhirihi, wallahu a'lam bis-showab, al-fatihah" kata sang guru.
semua santri serentak membaca fatiha, begitu juga dengan hasyim muda.
bertahun tahun Hasiym muda mondok dibangkalan, namu tak sedikitpun beliau mengenyam pendidikan sang guru. samapai akhirnya beliau berhenti dari pondok tersebut.
alhasil, walaupun beliau tidak pernah merasan menerima ilmu dibangkalan, tapi beliau terkenal ke'alimannya dalam ilmu hadist dan ilmu-ilmu yang lain bahkan beliau adalah orang yang mendirikan organisasi terbesar di Indonisia yaitu, Nahdlatul Ulama. beliau juga berperan dalam kemerdekaan Indosia yang disebut dengan refolusi jihad.
dalam kajian ilmu ta'limul muta'allim disebutkan, bahwa syarat mencari ilmu ada 6.
ذَكاَءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِباَرٍ وَبُلْغَةٍ وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
Yaitu: Kecerdasan, kemauan (rakus akan ilmu), sabar, biaya (pengorbanan materi/ waktu), petunjuk (bimbingan) guru dan dalam tempo waktu yang lama."
namun masih kurang 4 lagi. diantaranya, mengosongkan hati. hal ini sudah diperaktekkan oleh k.Hasyim waktu beliau mondok di Bangkalan, sebagimana yang sudah diceritakan diatas.
semoga kita bisa mengosongkan hati kita dengan mengikhlaskan apa yang kita lakukan semata-mata karna allah. amin, amin ya robbal 'alamin. al-Fatihah